24 Mac 2016. 21:07.
Jadi begini rasanya.. menjarakkan diri daripada seseorang. atau lebih tepat lagi menjarakkan diri daripada awak. Bukan aku tidak biasa menghadapi tempoh dan saat seperti ini. Namun kelihatannya aku tenang sekali (secara lahiriyahnya mungkin tenang, tapiiiii kalu hangpa boleh masuk hati atau minda aku tentulah hangpa takleh nak tengok pasai penuh sangat dengan persoalan kat dalam tu). Mungkin kerana sudah terlalu biasa atau mungkin hati aku sudah malas memikirkannya lagi. Namun sedikit sebanyak dek kerana aku terbiasa dengan pesanan "Selamat pagi", "Selamat malam" dan ucapan "Fii Hizfillah" daripada dia membuatkan aku terasa sedikit janggal tatkala masa berlalu tanpa sebarang pesanan daripada dia. Aku telah menghentikan semua penulisan mengenai kita sama ada di phone atau juga di netbook ini sendiri. Semuanya telah tersimpan di drive milikku sahaja tanpa sebarang penambahan semenjak daripada tarikh itu. Bahkan sejak daripada hari itu, aku tidak pernah membuka sebarang helaian note tersebut untuk aku singkap, tidak seperti kebiasaanku sebelum ini. Malah, segala pesanan di whatsapp juga tidak aku scroll sejak tarikh itu. Cukuplah pesanan terakhir daripada dirimu pada malam itu yang aku baca. Aku juga tidak terniat untuk mengulang baca mesej tersebut.


Tapi tujuan menaip malam ni, adalah sebab nak share kan sebuah kata-kata yang sangat best ini:
apa kamu tahu hal apa yang membuatku begitu senang ketika mencintaimu? jika kamu belum mengetahuinya, kemarilah, duduk di sampingku, lalu dengarkan aku.
aku tidak bisa menjelaskan bagaimana cintaku kepadamu. aku ingin mengatakan banyak, tetapi sulit kuungkap. tetapi singkatnya begini; ketika aku melihat senyummu, aku merasa ada bahagia yang sedang diciptakan Tuhan untuk aku. ketika aku di dekatmu, aku merasa Tuhan begitu menyayangiku, melalui kehadiranmu. ketika aku melihatmu bahagia, aku merasa sedang menyaksikan doa-doaku sedang dijawab oleh Sang Pencipta.
cinta adalah kepulangan. kamu adalah kerinduan. dan kita hangat yang dipertemukan oleh doa ketulusan.
kita bertemu karena doaku dan doamu telah menyatu. untuk saat ini, kita menang atas waktu. kuberi tahu, perjalanan terbaikku adalah perjalananku yang menujumu. sulit, memang. namun untuk kita, aku harus menang.
jika Tuhan memutar waktu kembali, berhenti pada detik-detik masa lalu. aku akan tetap meminta kepada Tuhan, untuk memberhentikan waktuku tepat pada saat aku menemukanmu. karena sejauh ini, pertemuan kita tak pernah kusesali. sesulit apa pun perjalanan menujumu, tetap kamu yang kumau.
terima kasih telah menjadi seorang terbaikku. kamu telah berhasil menunjukkan kepadaku, jika cinta bisa tumbuh baik di dalam kasih doa. suatu hari nanti, doa-doa kita akan berbicara kepada dunia. tentang kita yang memperjuangkan semuanya bersama rasa sabar, rasa percaya, dan kekuatan doa.
#penakecil
sumber